SESAK
Terkadang semuanya terasa
menyesakkan
Saat ku tatap khalayak di
sekelilingku
Aku merasa tersudut , tak
terpaut
Semua karena lembaran dan
kepingan berharga yang tak aku genggam
Aku berjanji jika aku telah
menggenggam’a tak kan pernah aku
menengadahkan tanganku
Tak akn pernah aku sia-sia
Aku sadar, ini hanya sebuah
kerikil yang mengujiku
Meski tak ada yang pernah meraba
rasaku
mereka hanya memandang dengan
satu sudut pandang
tapi citaku yang membuat
semuanya tetap berjalan
berjalan seperti air yang tak bergelombang
yang jauh dengan rasa yang
begitu bergelombang.
TANGISAN ANAK YANG TAK BERIBU
Senja
mulai menghampiri
Seorang
anak terletang menangis
Menangis
dalam kesunyian
Merintih
dalam kesakitan
Tangisannya
semakin menjerit
Tubuhnyapun
semakin melemah
Ibu..
ibu.. ibu..
Ia
menyeru ibu sepanjang tangisannya
Dinama
ibu?.. di mana ibu?
Tak
ada yang menghampirinya
Ibu
..ibu.. ibu
Tak
ada yang membelainya
Perlahan
lahan tangisanya semakin memelan
Ibu
telah pergi
Ibu
telah tiada
Hanya
ayah yang memeluknya dengan erat
Beribu
lara datang menghampiri
Menjelma
menjadi air mata
Melangkah
tanpa arah
Bermimpi
tiada arti
Itulah
anak yang tak beribu....
Sujudku
Karya: Hera Herliana
Siang-Mu
berganti malam
Malam-Mu
berganti siang
Bulan
menunjukkan kuasa-Mu
Bintang
berkelipan atas kehendak-Mu
Tak
ada nikmat yang bisa ku dustakan
Tiada
mukjizat yang bisa ku redupkan
Tiada
lagi sandaran selain kepada-Mu
Tiada
lagi harapan selain dapat ampunan-Mu
Ya
Rabbi
Ampunilah
dosa dan hilapku
Ampunilah
segala kealpaanku
Hanya
kepada-Mu tempat aku bersujud
Ku
pasrahkan segala kehidupan
Hamba-Mu
yang tak berdaya
Terjerumus
ke dalam dosa-dosa
Terjeremba
keindahan dunia
Tertatih
dalam puing-puing dusta
No comments:
Post a Comment