BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan alat komunikasi yang
mempunyai peranan penting dalam keberlangsungan hidup manusia. Karena dengan
adanya bahasa, seseorang dapat dengan mudah mengutarakan maksud yang hendak
disampaikan kepada orang lain. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang
arbitrer, yang digunakan oleh suatu anggota masyarakat untuk bekerja sama,
berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (Pusat Bahasa Depdiknas, 2007: 88).
Untuk berbahasa, seseorang tidak cukup hanya
mempunyai pengetahuan bahasa sebagai keperluan komunikasi sehari-hari saja.
Oleh karena itu, pengetahuan tentang peribahasa, idiom dsb. mutlak perlu
dikuasai, sehingga muncul adanya variasi dalam berbahasa. Variasi dalam
berbahasa maksudnya seseorang harus pandai dalam memilih kata, frasa, dan
kalimat yang berbeda namun masih dalam maksud yang sama. Misalnya “panjang
tangan” dalam kalimat “Anak itu panjang tangan, hati-hati kalau bergaul dengan
dia” untuk mengungkapkan maksud „suka mencuri atau suka mengambil sesuatu milik
orang lain‟. Penggunaan frasa “panjang tangan” lebih variatif dari pada terus-
menerus menggunakan kalimat „suka mengambil milik orang lain‟.
Penggunaan kata, frasa dan kalimat yang lebih
variatif dan dirasa mempunyai makna sendiri, khas, dan khusus tersebut muncul
yang disebut dengan idiom. Idiom adalah satuan bahasa (bisa berupa kata, frasa,
maupun kalimat) yang maknanya tidak dapat diramalkan dari makna leksikal
unsur-unsurnya maupun gramatikal satuan-satuan tersebut (Chaer, 1995: 74).
Kemunculan idiom juga terjadi pada penggunaan
bahasa dalam kehidupan sehari-hari, seperti: (1) penggunaan idiom sebagai
ungkapan seseorang dan (2) penggunaan idiom untuk menunjukkan lambang
kehidupan. Penggunaan idiom untuk menunjukkan lambang kehidupan dibagi menjadi
tiga yaitu:(a) pepatah (b) perumpamaan (c) pemeo (Sudrajat, 2009: 89)
“Idiom merupakan salah satu bentuk ekspresi bahasa. Ekspresi bahasa
merupakan penyebutan sesuatu yang dialami oleh pemakainya. Oleh karena itu,
idiom pun salah satu menifestasi kehidupan (kebudayaan) masyarakat pemakainya.”
(Sudrajat, 2009: 81).
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan
Masalah
Permasalahan
mengenai idiom merupakan kajian yang luas karena melibatkan berbagai unsur.
Untuk membatasi permasalahan di atas penulis memandang perlu untuk membatasi
masalah, penelitian ini lebih difokuskan pada penganalisisan idiom dan pemeo
yang terdapat pada kolom tajuk rencana
surat kabar Kompas artikel
berita, kolom artikel berita tersebut dikaji dari segi makna, kata
pembentuknya, maupun hubungan maknanya.
2. Perumusan
Masalah
a.
Bagaimanakah
penggunaan idiom sebagian yang terdapat pada surat kabar “Pikiran Rakyat”
Edisi?
b.
Bagaimanakah
penggunaan idiom sebagian idiom penuh yang terdapat pada surat kabar “Pikiran
Rakyat” Edisi?
C. Tujuan
a. untuk mengetahui penggunaan idiom sebagian
yang terdapat pada surat kabar “Pikiran Rakyat” Edisi
b. untuk mengetahui penggunaan idiom penuh
yang terdapat pada surat kabar “Pikiran Rakyat” Edisi
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
idiom
Idiom dari bahasa Belanda: idioom; bahasa Latin: idioma, "properti
khusus"; bahasa Yunani: ἰδίωμα - "ungkapan khusus" adalah
[1] ekspresi, kata, atau frasa dengan makna kiasan yang dipahami dalam
kaitannya dengan penggunaan umum bahwa ekspresi yang terpisah dari arti harfiah
atau definisi dari kata-kata yang dibuat. Diperkirakan setidaknya ada 25.000
ekspresi idiomatis dalam bahasa Inggris. [2] Dalam linguistik, idiom biasanya
dianggap kiasan bertentangan dengan prinsip compositionality, namun masalah ini
tetap diperdebatkan [kutipan diperlukan] Dalam frasaologi, mereka didefinisikan
dengan cara yang sama sebagai jenis sub-phraseme yang maknanya tidak. jumlah
reguler dari makna komponennya. [3] Yohanes Saeed mendefinisikan
"idiom" sebagai kata-kata yang menjadi ditempelkan satu sama lain
sampai metamorphosing menjadi istilah fosil [4] kolokasi-kata yang umum ini
digunakan dalam kelompok -mengubah masing-masing komponen kata dalam kelompok
kata- dan menjadi ekspresi idiomatis. Kata-kata makna khusus mengembangkan
sebagai suatu entitas, sebagai sebuah idiom. Selain itu, idiom adalah ekspresi,
kata, atau frasa yang masuk akal berarti sesuatu yang berbeda dari apa
kata-kata secara harfiah berarti. Idiom "berbelit-belit" berarti
petunjuk atau mendiskusikan miring, tidak ada pemukulan secara harfiah setiap
orang atau benda, dan semak adalah metafora. Ketika pembicara menggunakan
idiom, pendengar akan salah arti sebenarnya, jika ia tidak mendengar kiasan
sebelum [5] Idiom biasanya tidak diterjemahkan dengan baik, dalam beberapa
kasus, ketika idiom diterjemahkan ke bahasa lain, baik artinya berubah atau
tidak ada artinya.
1.
Idiom
Idiom atau disebut juga
dengan ungkapan adalah gabungan kata yang membentuk arti baru di mana tidak
berhubungan dengan kata pembentuk dasarnya. Berikut ini adalah beberapa contoh
idiom
- cuci mata = cari hiburan dengan melihat sesuatu yang
indah
- kambing hitam = orang yang menjadi pelimpahan suatu
kesalahan yang tidak dilakukannya
- jago merah = api dalam kebakaran
- kupu-kupu malam = wanita penghibur atau pelacur
komersial
- ringan tangan = kasar atau suka melakukan tindak
kekerasan
- hidung belang = pria yang merupakan pelanggan psk
atau pekerja seks komersil
2. Idiom dapat
dibedakan menjadi 2 jenis, yakni:
1.
Idiom penuh, yaitu idiom atau ungkapan yang seluruh
unsure pembentuknya tidak dapat dikembalikan kepada makna
denotasinya/sebenarnya.
Contoh:
a. Gulung tikar berarti
bangkrut.
b. Pantat kuning berarti
pelit/kikir.
Kata gulung dan kata tikar sudah kehilangan makna denotasinya. Demikian
juga kata pantat dan kata kuning.
2.
Idiom sebagian, yaitu idiom atau ungkapan yang
sebagian unsur pembentuknya masih dapat dikembalikan kepada makna denotasinya.
Contoh:
a Kabar burung berarti kabar atau berita yang belum tentu kebenarannya.
b Daftar hitam berarti daftar nama orang yang terlibat dalam tindak kejahatan.
Dalam hal ini, kata kabar dan daftar masih dapat dikembalikan pada makna denotasinya.
a Kabar burung berarti kabar atau berita yang belum tentu kebenarannya.
b Daftar hitam berarti daftar nama orang yang terlibat dalam tindak kejahatan.
Dalam hal ini, kata kabar dan daftar masih dapat dikembalikan pada makna denotasinya.
BAB III
SUMBER DATA DAN ANALISIS DATA
A. SUMBER DATA
surat kabar “Pikiran rakyat edisi”
B.
ANALISIS DATA
Analisis Idiom pada Surat Kabar “Pikiran
Rakyat” Edisi 22 Juli 2013”
Pada surat kabar tentunya banyak informasi yang
bisa kita dapatkan. Namun, Penggunaan idiom pada surat kabar masih jarang
ditemukan .Adapun idiom yang terdapat pada rubrik olahraga yang berjudul “Pesta
Panama” adalah sebagai berikut.
1.
Membobol
gawang : memasukkan bola ke gawang
2.
Kartu
merah :kartu yang menandakan
bahwa pemain dikeluarkan akibat melakukan pelanggaran.
3.
Kemenangan
besar : kemenangan yang menakjubkan
sesuai dengan harapan.
4.
Menang
tipis : memenangkan pertandingan
dengan perbedaan skor yang tipis.
5.
Umpan
silang : umpak balik yang
dilakukan oleh pemain.
Ungkapan di atas
termasuk idiom karena merupakan gabungan kata yang membentuk makna baru dan
tidak berhubungan dengan kata dasarnya.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Idiom atau
disebut juga dengan ungkapan adalah gabungan kata yang membentuk arti baru di
mana tidak berhubungan dengan kata pembentuk dasarnya. Idiom tidak hanya
digunakan untuk mengungkapkan sesuatu secara lisan, idiom juga digunakan pada
surat kabar meskipun penggunaanya masih jarang. Idiom yang ditemukan pada surat
kabar “Pikiran Rakyat” yaitu membobol gawang, kartu merah, pesta gol,
kemenangan besar, menang tipis, dan umpan silang.
B. Saran
Untuk menambah khazanah dan memperkaya bahasa Indonesia idiom
harus tetap digunakan dalam setiap kesempatan berbahasa. Selain itu dengan
digunakannya idiom, sebuah wacana akan lebih menarik dan akan mendorong pembaca
untuk berusaha mengetahui makna idiom yang sebenarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Meruntu, Guntur. 2013. Idiom Bahasa
Indonesia. [online]. Tersedia pada http://ganzmeruntuguntur.blogspot.com/2013/09/idiom-dalam-bahasa-indonesia.html. Diakses tanggal 02 Juni 2015.
Lusiana, Ida. 2012. Idiom atau Ungkapan. [online]. Tersedia pada http://bahasindo.blogspot.com/2012/08/ungkapanidiom.html. Diakses tanggal 02 Juni 2015.
No comments:
Post a Comment